Buka Setiap Hari. Sebaiknya konformasi dulu sebelum datang.
CP Telepon/SMS Watsapp: Ibu kunarti 0856-0214-2221 atau Pak Didit Sofyan 0852-2735-7992

Sabtu, 31 Maret 2012

Fakultas Farmasi USU Menggalakkan Budidaya Tanaman Herbal di Daerah Salapian

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara berencana mengembangkan produksi tanaman obat herbal khususnya kunyit dan temulawak, dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan tradisional yang diserukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan.
Program upaya kesehatan secara tradisional yang direncanakan pemerintah ini, adalah rencana strategis pemerintah dalam rangka implementasi tatacara pengobatan alternatif akupuntur dan herbal.
"Dengan pemakaian obat-obat tradisional di berbagai rumah sakit dan puskesmas di Indonesia, maka akan meningkatakan kebutuhan akan bahan baku berupa tanaman obat dan herbal. Oleh karena itu, Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara tentu saja mendukung program bagus ini dengan cara ikut meneliti berbagai tanaman yang bisa dijadikan bahan baku herbal," ujar Dra Awaluddin Saragih M.Si Apt.

Kunyit dan temulawak dipilih karena keduanya merupakan bahan baku obat tradisional yang penting untuk jamu, minuman, dan obat tradisional di Indonesia.

"Kunyit dan temulawak adalah bahan baku dari obat tradisional khususnya jamu brand of Indonesia saat ini," terangnya.

Pihaknya akan menggunakan fasilitas lahan, laboratorium dan gedung di Perkebunan Percontohan USU Tambunan A agar selanjutnya dapat dikembangkan menjadi pusat pengembangan tanaman herbal sebagai bahan baku herbal.


Untuk harapan yang lebih baik kedepan pihaknya juga akan menggalang kerjasama dengan para petani dari beberapa desa yang tidak jauh dengan lahan perkebunan ini agar komoditi kunyit dan temulawak berkembang dan juga untuk meningkatkan pendapatan petani setempat.

Sumber gambar : http://www.tanaman-obat.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar