Buka Setiap Hari. Sebaiknya konformasi dulu sebelum datang.
CP Telepon/SMS Watsapp: Ibu kunarti 0856-0214-2221 atau Pak Didit Sofyan 0852-2735-7992

Kamis, 14 Februari 2019

Jasa Bekam Jogja, bisa berkunjung ke rumah

Bekam merupakan teknik pengobatan warisan Nabi Muhammad saw. Bekam ini sebenarnya sudan ada dan dipraktekkan sejak zaman sebelum kenabian. Nah ketika Nabi Muhammad saw datang maka beliau dipesan oleh Malaikat Jibril saat beliau diisra' mi'rajkan ke langit untuk menganjurkan ummatnya berbekam. maka berbekam ini merupakan salah satu teknik pengobatan yang direkomendasikan oleh Nabi Muhammad saw.

Untuk Anda yang berminat akan berbekam, kami dari Rubah Bekam Muslimah kini telah melayani jasa bekam untuk putra dan putri. Pasien putra dibekam oleh terapist putra dan pasien putri dibekam oleh terapist putri. Kami mengutaman keamanan privacy pasien, proses bekam di tempat yang brsih dan tertutup. Kemanan proses bekam juga kami perhatikan, kami telah menerapkan  proses sterilisasi dengan ozonisasi untuk peralatan-peralatan dari plastik dan ssterilisasi dengan udara panas untuk alat alat dari logam, adapun beberapa alat seperti jarum, sarung tangan dan tissu kami terapkan sistem satu kali pakai, sekali pakai langsung dibuang sehingga untuk alat2 tersebut kita selalu menggunakan yang baru untuk masing masing pasien. Semua itu dimaksudkan untuk menjamin kemanan bagi terapist dan bagi pasien dari penularan penyakit antar pasien dan atau terapis.

Yng minat bekam silahkan hubungi kami di nomor kami
Pak Didit Sofyan, 0852-2735-7992
Bu Chas Kunarti 0815 2619 0992

Apakah bekam itu sakit?
Pertanyaan seperti ini yang sering dilontarkan oleh banyak pasien yang belum pernah berbekam. Jawabnya adalah secara singkat bisa dijawab tidak sakit, secara terperinci bekam memang ada sakitnya tapi tidak seberapa, Banyak  pasien bekam justru tidak merasakan sakit bahkan nikmat, terbukti banya diantara mereka ketika dibekam malah tertidur, Beberapa pasien yang memiliki kulit yang sensitif cenderung lebih merasakan sakit tapi masih bisa ditahan. Sakitnya mirip dengan digigit nyamuk lebih sakit sedikit. Ya begitulah kita-kira. Sakitnya yg tidak seberapa itu akan terobati setelah merasakan manfaatnya dan entengnya badan pasca pembekaman. Insya allah Anda akan ketagihan bekam lagi setelah mencobanya 2-3 kali.

Apa saja yang dilakukan ketika membekam?
Bekam termasuk tindakan terapi yang sederhana, dan tidak berbahaya. Terbukti sefah dilakukan sepanjang zaman hingga kini tidak pernah terdengan ada masalah yng timbul dan membahayakan. Kalaupun ada itu biasanya karena prosesnya tidak sesuai dengan prosedur yang standar.
Pertam kami bisa menerapkan bekam luncur., Bekam luncur ini berfungsi relaksasi tubuh sebelum dibekam yang sesunggunhnya. Jadi bekam luncur ini boleh dibilang sebagai pemanasan.Praktisnya pada awalnya terapist akan melumuri punggung dengan minyak zaitun sampai merata. Kemudian dipasan sebuah gelas bekam ukuran sedang dan dipompa dikop dengan tarikan ringan. tidak boleh terlalu keras, lalu gelas bekam digeser-geser naik turun kanan kiri hingga menjangkau sseluruh bagian pungggung. Sensasi yang dirasakan pasian akan mirip dengan dipijit tapi ini sebenarnya dikop. Masuk angin dan pegal pegal relatif bisa diatasi dengan cepat dengan cara bekam luncur ini. Beberapa pasien menyatakan justri pada bekam luncur ini yang paling tersasa nikmat dan merata.
Dengan bekam luncur ini juga terasa bagian mana yang terasa nikmat dibekam, ini menjadi bahan untuk nanati memilih lokasi dimana yang terbaik untuk bekam basah nya. Kalau belum mencoba belum akan tahu bagaimana rasanya yang sebenarnya. Ayo coba. Mengapa tidak?

Tahapan selenjutnya bekam basah.

Menentukan lokasi titik bekam
Sebelum proses pembekaman, tentunya terapis akan menanyakan apa keluhan pasien. Dari keluhan pasien dan pemeriksaan fisik pasien maka terapis akan menentukan langkah apa yang akan diambil. Tidak boleh terapis asal ambil langkah tanpa memperhatikan kondisi pasien. Kami menggunakan pendekatan tibbun nabawi dalam memilih titik bekam ini dan digabungkan dengan pendekatan kedokteran timur. Biasanya kami memilih titik titik sunnah Rasul untuk bekam dan digabung dengan pemilihan simpul meridian yang disesuaikan dengan keluhan pasien. 

Memasang gelas bekam
 Setelah lokasi bekam (titik-titik bekam ditentukan, maka gelas bekam dapat dipasang secara berurutan dari atas ke bawah. Dipasang berurutan tujuannya supaya bisa urut juga nanti melepasnya, Yang dipasan lebih dulu nanti akan dilepas lebih dahulu pula dan yang dipasang belakangan akan dilepas belakangan. Tujuannya agar lama waktu pembekaman masing-masing titik bekam relatif sama. Kalau tidak diurutkan seperti itu maka lama waktu pembekaman bisa tidak seragam, ada sebagian yang terlalu lama dan sebagian yang lain menjadi kurang lama.
Getelah gelas dipasang dari atas sampai bawah seluruhnya, maka gelas bekam yang pertama di bagian atas sudah bisa dilepas untuk selanjutnya dicoblos dengan jarum.

Lepaskan gelas dan coblos dengan jarum.
Sebelum gelas dilepas maka jarum dipersiapkan dan dipasang di lancetnya. Lancet ini adalah alat untuk mengendalikan jarum. Dengan lancet ini memungkinkan kita menusukkan jarum dengan waktu yang sangat singkat dan langsung otomatis lancet akan menarik kembali jarum tersebut. Dengan dipencet lancetnya maka jarum akan bergerak maju dan langsung mundur dengan cepat hingga saking cepatnya sampai sulit dilihat mata. Ini memungkinkan untuk mengurangi rasa sakit akibat ditusuk jarum ini hingga minimal. Kesan yang timbul seakan akan hanya agak gatal seperti digigit nyamuk. Jadi memang bekam ini tidak sakit.
Kemudian gelas pertama dilepas dan dilakukan penusukan di daerah kulit di dalam lingkaran gelas bekam. Biasanya titik titik penusukan dibuat melingkar seperti obat nyamuk bakar. Tujuannya agar penusukan merata ke seluruh daerah di dalam lingkaran garis bekam. Untuk satu gelas bekam yang sedang bisa ditusuk dengan 5 sampai 40 pencoblosan tergantung kondisi pasien seberapa kenyamanannya.Unuk pasien yang sensitif jumlah titik dikurangi dan sebaliknya untuk pasien yang enjoy dg pencoblosan ini maka jumlah pencoblosannya dapat ditingkatkan agar pembekaman lebih efektif.
Setelah pencoblosan dg jarum selesai maka dilakuka pengekopan lagi dengan gelas yang tadi dilepas.
Terus hal diatas dilakukan untuk semua gelas bekam secara berurutan. Begitu disedot biasanya darah langsung keluar mengembun dan menetes mengalir dari lubang-libang tusukan.
Selesai pencoblosan sampai gelas yang terakhir maka gelas pertama sudah siap dibuka dan dibersihkan.

Pembersihan
Sebelum gelas dibuka siapkang 1-4 lwmbar tissue. Tergantung seberapa banyak darah yang terkumpul di dalam gelas. Kalau sedikit sekedar mengembun saja maka cukup satu lembar, kalau cukup banyak hingga setengah gelas darah yang tertampung maka butuh 3-4 lembar tissue.


Penusukan yang kedua
Bersihkan lagi
Olesi dengan minyak zaitun
Bersihkan dengan tissue

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah berabekam.

Minggu, 20 Maret 2016

Tempat belajar membaca Al Quran di Jogja

Saudaraku kaum muslimin,

Menjadi kuwajiban bagi kita semua yaitu belajar ilmu Agama Islam sebagai mana Rasulullah Muhammad shollallahu alaihi wasallal telah bersabda. "Mencari ilmu itu sangat diwajibkan bagi setiap muslim". Oleh karena itu kami membuka kesempatan untuk saudara-saudara semua baik yang pria maupun wanita yang berminat untuk belajar membaca AlQuran bisa belajar di tempat kami secara gratis/cuma-cuma.

Yang pria insyaAllah dipandu bersama Pak Didit dan yang wanita insya Allah dipandu oleh Ibu Chas Kunarti.
Info lengkap silahkan kunjungi link berikut : belajar membaca alQuran di jogja

Jumat, 21 November 2014

Layanan Kursus Bekam di Jogja

Kursus dan Pelatihan di Jogja.

Setelah menempuh dan menjalani layanan bekam selama kurang lebih tiga tahun. Setelah membeikam hingga 1000 pembekaman bahkan lebih, alhamdulillah telah bamyak pengalaman membekam dengan berbagai kasus telah kami temui. Alhamdulillah telah banyak pula yang cocok dengan layanan bekam yang kami berikan.

Mengingat terapi bekam ini ternyata banyak sekali manfaat nya bagi kita, maka kami berminat untuk berbagi ilmu dan pengalaman melalui layanan kursus bekam. Yang berminat silahkan hubungi  kami.



Selasa, 26 Agustus 2014

Thibbun Nabawy: Pengobatan dengan menggunakan Tanah dan Air Ludah ada Dasarnya


Terdapat Riwayat bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan pengobatan dengan tanah dan air ludah, kemudian beliau membaca doa:

بِسْمِ اللهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا، بِرِيْقَةِ بَعْضِنَا، يُشْفَى سَقِيْمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا

“Dengan menyebut Nama Allah, (debu) tanah bumi ini dengan air ludah sebagian di antara kami dapat menyembuhkan penyakit di antara kami dengan seizing Robb kami.” (HR. Bukhari).



Penjelasan para ulama

Penjelasan para ulama menunjukkan bahwa hadits tersebut adalah makna dzahirnya. Bukan takwil atau atau tidak percaya dengan berkata: “masa’ sih tanah dan air ludah yang kotor, jadi obat luka, mungkin ada takwil yang lain”.

Ibnu hajar Al-Asqalani rahimahullah menukil perkataan Imam An-Nawawi rahimahullah,

معنى الحديث أنه أخذ من ريق نفسه على إصبعه السبابة ثم وضعها على التراب فعلق به شيء منه ثم مسح به الموضع العليل أو الجريح قائلاً الكلام المذكور في حالة المسح

“Makna Hadits bahwa beliau mengambil air ludah dengan jari telunjuknya kemudian meletakkan (menempelkannya) ke tanah, maka akan ada tanah yang menempel kemudian mengusap tempat yang sakit atau luka sambil mengucapkan doa ketika mengucapkannya.”[1]

Begitu juga penjelasan dari Al-Lajnah Ad-Daimah (semacam MUI di Saudi),

هذا الحديث على ظاهره، وهو أن يعمد الراقي إلى بلِّ أصبعه بريق نفسه، ثم يمس بها التراب ، ثم يمسح بأصبعه على محل الوجع قائلاً هذا الدعاء

“Hadits ini bermakna dzahir, yaitu peruqyah (yang mengobati) membasahi jarinya dengan air liur, kemudian mengusap jari tersebut ke tempat yang sakit sambil mengucapkan doa tersebut.”[2]

Tentu saja tanah yang dimaksud adalah tanah yang alami, murni yang bersih bukan buatan atau sudah ada kontaminasi seperti tanah debu di lantai atau keramik.

Syaikh Abdullah bin Jibrin rahimahullah menjelaskan,

ولا يكفي البلاط ولا الفراش، ولا السرير ولا غير ذلك مما ليس بتُراب يَعْلَقُ باليد. والله أعلم

“Tidak boleh dengan debu tanah lantai, tikar atau kasur karena bukanlah tanah yang bisa ditempelkan jari.”[3]





Kemudian dijelaskan juga bahwa maksud tanah di sini adalah tanah secara umum di mana saja, bukan tanah khusus di  Kota Madinah saja.

وأكثر العلماء على أن هذه الصفة عامة لكل راقٍ ولكل أرض. وذهب بعضهم إلى أن ذلك مخصوص برسول الله وبأرض المدينة . والصحيح هو الأول لعدم المخصص

“Mayoritas ulama berpendapat bahwa air liur di sini bagi siapa saja dan debu tanah di mana saja. Sebagaian berpendapat hal tersebut khusus bagi tanah Madinah saja, akan tetapi yang shahih pendapat pertama yaitu tidak ada kekhususan.”[4]



Pendangan secara medis

Kami belum menemukan penelitian ilmiah dalam hal ini, akan tetapi penelitian ilmiah bukan segalanya. Jika memang pengobatan tersebut manjur dan terbukti ampuh pada hampir semua orang, maka penelitian ilmiah yang belum bisa menelitinya karena keterbatasan ilmu peneliti.

Sebagaimana dahulu juga melakukan berbagai macam percobaan dengan pengobatan kemudian berhasil. Maka didalami oleh bebeapa orang yang disebut sebagai thabib. Mereka berdasarkan pengalaman yang teruji dan pengetahuan yang turun menurun.

Dari beberapa sumber Disebutkan beberapa penelitian (kami juga belum menelaah langsung, jika ada harap memberi tahu) bahwa air liur yang dihasilkan oleh manusia mengandung penghilang (penenang) yang kuat terhadap rasa sakit. Beberapa penelitian ilmiah menjelaskan bahwa kelenjar ludah manusia menghasilkan sekitar satu liter air liur per harinya, aliran dan gerakan air liur bisa membasmi kuman-kuman (disinfektan) dan menyimpan mineral penting untuk gigi seperti kalsium, fluorida, fosfat, dan magnesium.

Demikian juga tanah, dari beberapa sumber disebutkan bahwa  tanah bisa menjadi media yang baik bagi air ludah untuk penyembuhan. Wallahu a’lam



Kesalahan memahami thibbun nabawi

Setelah mendengar hadits ini dan penjelasan ulama, jangan kita ambil kesimpulan prematur yang berakibat gagal paham. Jangan kita mengeneralisir, semua luka bisa sembuh dengan tanah dan campur air liur.

Misalnya  ada luka besar dan robek, tidak mau dijahit (anti terhadap kedokteran modern),malah ditutup campuran tanah dan air ludah.

Perlu kita ketahui bahwa contoh-contoh pengobatan dalam hadits masih bersidat general. Perlu dirinci lagi dan dijelaskan oleh thabib pada zamannya atau orang yang memiliki ilmu thabib tersebut.

Kita ambil contoh madu dan habbatus sauda, maka ini masih bahannya saja yang disebutkan dalam hadits, perlu tahu cara meraciknya, komposisi, campuran, indikasi dan kontraindikasinya. Ibaratnya baru disebutkan saja bahwa buah merah bermanfaat mengurangi lemak. Akan tetapi ini tentu perlu tahu cara meracik, komposisi dan lain-lainnya.

Begitu juga dengan pengobatan dalam hadits, hanya contoh general saja. Bagaimana cara tahu rinciannya, perlu ilmu thabib dan pengalaman mereka. Atau dengan penelitian ilmiah. Wallahu a’lam

Memang bahan-bahan thibbun nabawi dalam Al-Quran dan Sunnah masih bersifat umum, sehingga perlu penelitian dan pengalaman thabib agar menjadi obat. sebagaimana penjelasan dalam hadits berikut.



عَنْ سَعْدٍ، قَالَ: مَرِضْتُ مَرَضًا أَتَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُنِي فَوَضَعَ يَدَهُ بَيْنَ ثَدْيَيَّ حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَهَا عَلَى فُؤَادِي فَقَالَ: «إِنَّكَ رَجُلٌ مَفْئُودٌ، ائْتِ الْحَارِثَ بْنَ كَلَدَةَ أَخَا ثَقِيفٍ فَإِنَّهُ رَجُلٌ يَتَطَبَّبُ فَلْيَأْخُذْ سَبْعَ تَمَرَاتٍ مِنْ عَجْوَةِ الْمَدِينَةِ فَلْيَجَأْهُنَّ بِنَوَاهُنَّ ثُمَّ لِيَلُدَّكَ بِهِنَّ

 “Dari Sahabat Sa’ad mengisahkan, pada suatu hari aku menderita sakit, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjengukku, beliau meletakkan tangannya di antara kedua putingku, sampai-sampai jantungku merasakan sejuknya tangan beliau. Kemudian beliau bersabda, ‘Sesungguhnya engkau menderita penyakit jantung, temuilah Al-Harits bin Kalidah dari Bani Tsaqif, karena sesungguhnya ia adalah seorang tabib. Dan hendaknya dia [Al-Harits bin Kalidah] mengambil tujuh buah kurma ajwah, kemudian ditumbuh beserta biji-bijinya, kemudian meminumkanmu dengannya.”[5]



Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tahu ramuan obat yang sebaiknya diminum, akan tetapi beliau tidak meraciknya sendiri tetapi meminta sahabat Sa’ad radhiallahu ‘anhu agar membawanya ke Al-Harits bin Kalidah sebagai seorang tabib. Hal ini karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya tahu ramuan obat secara global saja dan Al-Harits bin Kalidah sebagai tabib mengetahui lebih detail komposisi, cara meracik, kombinasi dan indikasinya.

Ibnu hajar Al-Asqalani rahimahullahu berkata,

فقد اتفق الأطباء على أن المرض الواحد يختلف علاجه باختلاف السن والعادة والزمان والغذاء المألوف والتدبير وقوة الطبيعة…لأن الدواء يجب أن يكون له مقدار وكمية بحسب الداء إن قصر عنه لم يدفعه بالكلية وإن جاوزه أو هي القوة وأحدث ضررا آخر

 “Seluruh tabib telah sepakat bahwa pengobatan suatu penyakit berbeda-beda, sesuai dengan perbedaan umur, kebiasaan, waktu, jenis makanan yang biasa dikonsumsi, kedisiplinan dan daya tahan fisik…karena obat harus sesuai kadar dan jumlahnya dengan penyakit, jika dosisnya berkurang maka tidak bisa menyembuhkan dengan total dan jika dosisnya berlebih dapat menimbulkan bahaya yang lain.”[6]



Thibbun nabawi juga butuh keyakinan dan keimanan ketika berobat dengannya

thibbun nabawi adalah ibarat pedang yang tajam, hanya saja tangan yang memegang pedang tersebut juga harus kuat dan terlatih. Demikianlah jika kita berobat dengan thibbun nabawi, ada unsur keimanan dan keyakinan orang yang mengobati serta orang yang diobati tidak semata-mata sebab-akibat saja.

Bisa kita lihat dalam kisah sahabat Abu Sa’id Al-Khudri yang meruqyah orang yang terkena gigitan racun kalajengking dengan hanya membaca Al-Fatihah saja. Maka orang tersebut langsung sembuh. Sebagaimana dalam hadits

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانُوا فى سَفَرٍ فَمَرُّوا بِحَىٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَلَمْ يُضِيفُوهُمْ. فَقَالُوا لَهُمْ هَلْ فِيكُمْ رَاقٍ فَإِنَّ سَيِّدَ الْحَىِّ لَدِيغٌ أَوْ مُصَابٌ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ نَعَمْ فَأَتَاهُ فَرَقَاهُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَبَرَأَ الرَّجُلُ فَأُعْطِىَ قَطِيعًا مِنْ غَنَمٍ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَهَا. وَقَالَ حَتَّى أَذْكُرَ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-. فَأَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ. فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا رَقَيْتُ إِلاَّ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ. فَتَبَسَّمَ وَقَالَ « وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ ». ثُمَّ قَالَ « خُذُوا مِنْهُمْ وَاضْرِبُوا لِى بِسَهْمٍ مَعَكُمْ »

Dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- dahulu berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para  sahabat yang mampir, “Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyahkarena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam.” Di antara para sahabat lantas berkata, “Iya ada.” Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al Fatihah. pembesar tersebutpun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya -dan disebutkan-, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al Fatihah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, “Bagaimana engkau bisa tahu Al Fatihah adalah ruqyah?” Beliau pun bersabda, “Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian.”[7]

Jika ada orang yang terkena penyakit yang sama disengat kalajengking atau yang lebih ringan misalnya disengat tawon, kemudian ada yang membacakan Al-fatihah ternyata tidak sembuh. Maka jangan salahkan Al-Fatihah jika tidak sembuh tetapi salahkan tangan yang tidak mahir serta kuat memegang pedang yang tajam. Jika iman, amal dan tawakkal sebaik Abu Sa’id Al-Khudri maka kita bisa berharap penyakit tersebut sembuh.

Begitu juga dengan Air zam-zam yang didalam hadits adalah sesuai dengan niat orang yang meminumnya baik berupa kesembuhan, kepintaran dan pemenuhan hajat.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

زَمْزَمُ لِمَا شُرِبَ لَهُ

“Air zamzam itu sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya”.[8]

Tabi’in Ahli tafsir, Mujaahid rahimahullah berkata,

ماء زمزم لما شرب له، إن شربته تريد شفاء شفاك الله، وإن شربته لظمأ أرواك الله، وإن شربته لجوع أشبعك الله، هي هَزْمة جبريل وسُقيا الله إسماعيل.

“Air zamzam sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya. Jika engkau meminumnya untuk kesembuhan, maka Allah akan menyembuhkanmu. Apabila engkau meminumnya karena kehausan, maka Allah akan memuaskanmu. Dan apabila engkau meminumnya karena kelaparan, maka Allah akan mengenyangkanmu. Ia adalah usaha Jibril dan pemberian (air minum) Allah kepada Isma’il”.[9]

Ibnul-Qayyim rahimahullah telah membuktikan mujarrabnya air zam-zam, beliau berkata,

وقد جرّبت أنا وغيري من الاستشفاء بماء زمزم أمورا عجيبة، واستشفيت به من عدة أمراض، فبرأت بإذن الله

“Sesungguhnya aku telah mencobanya, begitu juga orang lain, berobat dengan air zamzam adalah  hal yang menakjubkan. Dan aku sembuh dari berbagai macam penyakit dengan ijin Allah Ta’ala”[10].

Jika ada orang di zaman ini sakit, kemudian minum air zam-zam dan ternyata tidak sembuh-sembuh walaupun sudah banyak dan lama meminumnya. Maka jangan salahkan Air zam-zam.



@Perpustakaan FK UGM, Yogyakarta Tercinta

Penyusun:  dr. Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

silahkan like fanspage FB dan follow twitter

Add Pin BB www.muslimafiyah.com kedua 7C9E0EC3, Grup telegram Putra (+6289685112245), putri (+6281938562452)


Jumat, 14 Februari 2014

Home


Selamat Datang di Website 
Bekam Muslimah Yogyakarta
Segala puji bagi Allah yang dengan RahmatNya kita masih diperkenankan bertemu walau di dunia maya. Sholawat dan salam semoga tercurah atas Junjungan kita, tauladan kita Nabi Muhammad SAW,  keluarganya, shahabatnya, dan semua pengikutnya yang setia hingga akhir zaman Aamiin.


Bekam muslimah Yogyakarta, sesuai namanya kami berada di wilayah Yogyakarta dan melayani bekam keliling/panggilan khusus muslimah.
Selain itu, kami juga melayani facial dengan totok wajah, dan facial dengan setrika/senam wajah. Untuk yang ingin belajar terapi bekam insya Allah kami bisa memberikan layanan kursus bekam

Alhamdulillah kini sejalan dengan perkembangan kemampuan kami dan permintaan dari para pelanggan maka kami telah bisa melayani bekam untuk muslim pria juga. Tentu saja pasien putri di tangani oleh terapis putri dan pasien putra ditangani dengan terapis putra.