Bekam : sudah tidak diragukan lagi manfaatnya. Warisan Rasulullah ini seakan sudah terlupakan oleh ummat Islam dalam pengobatan. Mereka lebih percaya pada teori barat dan obat obat kimia yang tidak semuanya baik. Bahkan semuanya cenderung mempunyai efek samping. Lain halnya dengan bekam tidak mempunyai efek samping sama sekali.
Para peneliti Muslim diantaranya Prof.DR. Faiz Hakim, Specialis Bedah dan Prof DR.Muhammad Nabil Syarif, Phd bidang Farmasi, meneliti keadaan darah bekam. bisa Anda saksikan dalam video berikut ini :
WAKTU BERBEKAM
Sebaiknya berbekam dilakukan pada pertengahan bulan ,
karena darah kotor berhimpun dan lebih terangsang (darah sedang pada
puncak gejolak). Anas bin Malik radhiallaahu 'anhu menceritakan bahwa :
"Rasulullah SAW biasa melakukan hijamah pada pelipis dan pundaknya. Ia melakukannya pada hari ketujuhbelas, kesembilanbelas atau keduapuluhsatu." (Diriwayatkan oleh Ahmad).
Pemilihan waktu bekam adalah sebagai tindakan preventif untuk menjaga
kesehatan dan penjagaan diri terhadap penyakit. Adapun untuk pengobatan
penyakit, maka harus dilakukan kapan pun pada saat dibutuhkan. Dalam
hal ini Imam Ahmad melakukan bekam pada hari apa saja ketika diperlukan.
Imam asy-Syuyuthi menukil pendapat Ibnu Umar, bahwa berbekam dalam
keadaan perut kosong itu adalah paling baik karena dalam hal itu
terdapat kesembuhan. Maka disarankan bagi yang hendak berbekam untuk
tidak makan-makanan berat 2-3 jam sebelumnya.
- Dari Abu Hurairah radhiallaahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa berbekam pada hari ke-17, 19 dan 21 (tahun Hijriyah), maka
ia akan sembuh dari segala macam penyakit.” (Shahih Sunan Abu Dawud,
II/732, karya Imam al-Albani)
- Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallaahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda: “
Sesungguhnya sebaik-baik bekam yang kalian lakukan adalah hari ke-17,
ke-19, dan pada hari ke-21.” (Shahih Sunan at-Tirmidzi, Syaikh
al-Albani (II/204))
- Dari Anas bin Malik radhiallaahu 'anhu, dia bercerita: ” Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wasallam biasa berbekam di bagian urat merih
(jugular vein) dan punggung. Ia biasa berbekam pada hari ke-17, ke-19,
dan ke-21.” (HR, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, sanad shahih)
- Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: “Rasulullah Shallallaahu 'alaihi
wasallam bersabda: ‘Berbekamlah pada hari ke-17 dan ke-21, sehingga
darah tidak akan mengalami hipertensi yang dapat membunuh kalian’.”
(Kitab Kasyful Astaar ‘an Zawaa-idil Bazar, karya al-Haitsami (III/388))
Ibnu Sina di dalam kitabnya
Al-Qaanun mengatakan :
“Diperintahkan untuk tidak berbekam di awal bulan karena cairan-cairan
tubuh kurang aktif bergerak dan tidak normal, dan tidak diakhir bulan
karena bisa jadi cairan-cairan tubuh mengalami pengurangan. Oleh karena
itu diperintahkan melakukan bekam pada pertengahan bulan ketika
cairan-cairan tubuh bergolak keras dan mencapai puncak penambahannya
karena bertambahnya cahaya di bulan”.
Penyakit apa saja yang dapat diobati dengan bekam?
Thomas W. Anderson telah menulis sebuah buku berjudul 100 Diseases
Treated by Cupping Methode. Beberapa di antara penyakit yang berespon
cukup baik dengan Terapi bekam adalah Hipertensi, hiperuricemia
(Gout/Pirai), hiperkolesterolemia, stroke ,
parkinson, epilepsy, migrain, vertigo, gagal ginjal, varises, wasir
(hemoroid), dan semua keluhan sakit (rematik, ischialgia/sciatica, nyeri
pinggang bawah), penyakit darah (leukemia, thalasemia), tinnitus, asma,
alergi, penyakit sistem imun (SLE, HIV), infeksi (Hepatitis,
elefantiasis), Glaukoma, Insomnia, enuresis/mengompol, mania, skizofren
dan trans (gangguan sihir/jin), dll. Begitu juga bekam untuk kesuburan
(fertilitas) dan kecantikan (menghilangkan jerawat, komedo, vitiligo,
menurunkan berat badan, dll).
Apakah terdapat kontraindikasi efek samping yang terjadi akibat bekam? Orang dalam kondisi seperti apa yang tidak boleh dibekam?
Pada beberapa kasus dimana syarat pembekaman kurang terpenuhi,
kadang-kadang muncul efek samping berupa mual/muntah (jika terlalu dekat
jaraknya dengan makan/<2jam setelah makan), lemas (jika pembekaman
terlalu banyak titik), keluarnya bula/gelembung (jika pembekaman terlalu
lama dan kekuatan pompa terlalu kuat). Adapun jika dilakukan sesuai
“aturan main” maka efek samping tersebut jarang sekali terjadi.
Orang yang ditunda pembekamannya adalah : Wanita hamil (pada daerah
perut dan punggung bawah), wanita menstruasi dan nifas, orang yang
sedang mengkonsumsi obat pengencer darah, sedang cuci darah, baru
melakukan donor darah, penderita dengan kondisi yang sangat lemah dan
tekanan darah sangat rendah, serta orang yang sedang
kelaparan/kenyang/gugup (fobia)
Siapa saja yang boleh dibekam? Dan kisaran usia berapa?
Semua orang bisa dibekam pada kisaran umur 4 tahun keatas, yang
penting pasiennya bisa kooperatif. Pada orang tua yang sudah renta, ibu
hamil dan anak-anak pembekaman dilakukan dengan hati-hati, dengan
sayatan yang tipis, tekanan kop yang ringan dan titik bekam yang
terbatas.